Senin, 13 Januari 2014

Kang Ali: Cukup Belajar dari Anak untuk Dapat Menulis Cerita Anak

Ali Muakhir


“Belajarlah banyak hal dari anak-anak. Belajar cara dia ngotot untuk mendapatkan sesuatu. Cara dia fighting untuk dapat ijin dari apa yang dilarang untuknya. Belajar cara mereka memanage ide-ide dan imajinasi mereka. Kemudian terapkan pada tulisan-tulisan Anda.”

Sepenggal kalimat yang sangat berisi dan penuh motif ini diulas sederhana oleh Ali Muakhir dalam Workshop pertamanya di Pulau Bali. Tentu ini merupakan momen spesial bagi FLP Wilayah Bali dalam menghadirkan penulis cerita anak profesional satu itu. Ratusan buku telah ditulisnya demi mengembangkan bakat dan imajinasi anak Indonesia. Tak salah berbagai penghargaan telak diraih, bahkan MURI menghampirinya sebagai Penulis Paling Produktif di tahun 2009. Selain aktif sebagai penulis, beliau juga merupakan pengelola Rumah Produksi Line Production dan Forum Penulis Cerita Anak.


Minggu, 12 Januari 2014, FLP Wilayah Bali menggelar Workshop Menulis Cerita Anak bersama Kang Ali Muakhir bertajuk Menulis Cerita Anak, Mencerdaskan Anak Indonesia. Acara yang berlangsung di Wisma Keuangan Denpasar ini dihadiri sekitar 100 peserta yang berasal dari berbagai kalangan. Mulai dari ibu rumah tangga, pendidik, mahasiswa, bahkan siswa sekolah menengah. Dimulai pukul 09.00 WITA, acara belangsung lancar terkendali. Selain dibuka dengan sambutan dari Lailatul Widayati, Ketua FLP Wilayah Bali, Lagu Mars FLP pun menggema menambah semarak suasana.

Kang Ali, sapaan akrab Ali Muakhir, selaku satu-satunya pengisi dalam Workshop ini, mengupas banyak hal tentang pengalaman dan kiat suksesnya menulis cerita anak. Mulai dari cara menumbuhkan motivasi menulis, memahami psikologis anak selaku pasar pembaca, mendetailkan hal-hal yang penting untuk dituangkan dalam cerita anak, hingga simulasi kepenulisan.

“Untuk membuat cerita anak, Anda hanya perlu menceritakan saja, tidak perlu memberikan larangan, aturan-aturan, atau hukum-hukum terkait. Cukup menceritakan saja. Secara sederhana. Tanpa perlu menggunakan bahasa yang rumit. Bahkan sangat memungkinkan menggunakan kalimat yang sama berulang-ulang untuk menanamkan imajinasi di dalam diri anak.” imbuhnya.

Kang Ali banyak mengulas tentang keajaiban-keajaiban imajinasi yang sangat mungkin ada pada diri masing-masing anak dan cara mengembangkannya melalui bacaan-bacaan anak. Para peserta juga diajak menemukan ide-ide sederhana yang ada di lingkungan sekitar dan mengembangkan ide tersebut menjadi sebuah cerita yang layak menjadi konsumsi pembaca. Selain itu peserta juga dibekali teknik menyusun kerangka karangan yang baik untuk memudahkan penulisan ide awal menjadi sebuah cerita utuh.

Materi workshop berlangsung selama 2 jam dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Berbagai doorprize dan ice breaking seru menemani jam istirahat sebelum dilanjutkan pada sesi terakhir yaitu simulasi teknik kepenulisan. Peserta terlihat begitu antusias mengikuti jalannya acara hingga jam 2 siang. Beberapa karya terpilih dari hasil simulasi menulis, dibedah oleh Kang Ali dan berdoorprize special tentunya.


Sangat menggembirakan bertemu dengan para calon penulis cerita anak yang siap bahu membahu mencerdaskan anak bangsa melalui tulisan yang bijak dan bermanfaat. Penuh sungguh keinginan Panitia FLP Wilayah Bali agar hasil dari Workshop kali ini dapat terkenang manfaatnya dengan dihasilkannya sebuah karya kompilasi cerita anak dari seluruh peserta. Panitia memberikan batas waktu satu bulan setelah workshop berlangsung untuk para peserta dapat mengirimkan hasil karyanya dan kemudian diterbitkan. Semoga sukses yaa para pejuang cerita anak. Jangan lupa royaltinya dibagi-bagi nantinya,, semangat. (ky)